6 Cara Mudah Membedakan Kulit Asli dan Kulit Palsu dalam Sekejap

Apakah sepatu atau tas kulit kesayangan Anda mulai terasa tidak nyaman? Seringkali, banyak orang memilih produk impor branded karena menganggap materialnya pasti asli dan berkualitas tinggi. Namun, kenyataannya, ada beberapa produk impor justru menggunakan kulit sintetis agar lebih menguntungkan. Jadi, jangan sampai salah pilih! Sudah saatnya Anda tahu cara membedakan mana produk kulit asli dan kulit palsu agar investasi Anda tidak sia-sia.
Dalam artikel ini, kami akan membongkar tuntas rahasia di balik perbedaan kulit asli dan kulit palsu. Kami akan membahas apa sebenarnya kulit asli itu, bagaimana kulit palsu dibuat, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tentu saja, Anda juga akan mendapatkan panduan praktis 6 cara mudah membedakannya, agar tidak ada lagi keraguan saat berbelanja.
A. Apa itu Kulit Asli?
Kulit asli adalah material alami yang terbuat dari kulit hewan yang telah melalui proses penyamakan (tanning). Proses ini mengubah kulit mentah yang mudah rusak menjadi material yang kuat, fleksibel, dan tahan lama. Hewan yang kulitnya paling sering digunakan antara lain sapi, kambing, domba, babi, dan juga hewan eksotis seperti buaya atau ular.
Proses penyamakan melibatkan pembuangan rambut, daging, dan lemak, diikuti dengan perendaman dalam larutan penyamak (tradisional menggunakan tanin dari tumbuhan, modern menggunakan bahan kimia seperti krom). Proses ini mengawetkan kulit, memberikan warna, tekstur, dan membuatnya siap untuk diolah menjadi berbagai produk fashion dan aksesori.
B. Apa itu Kulit Palsu (Sintetis)? Inovasi Buatan Manusia
Kulit palsu, atau sering disebut juga kulit sintetis, faux leather, vegan leather, atau pleather, adalah material buatan yang dirancang untuk menyerupai tampilan dan tekstur kulit asli, namun tidak menggunakan bahan hewani.
Kulit palsu umumnya terbuat dari bahan dasar polimer plastik, seperti:
- Polyvinyl Chloride (PVC): Bahan plastik yang dilapisi pada kain dasar.
- Polyurethane (PU): Jenis plastik yang lebih lembut dan fleksibel, sering dianggap sebagai kulit sintetis berkualitas lebih baik daripada PVC.
- Microfiber: Bahan tekstil sintetis yang ditenun sangat rapat untuk meniru tekstur kulit.
Bahan-bahan ini kemudian diberi finishing dan tekstur agar menyerupai serat dan tampilan kulit asli.
C. Kekurangan Bahan Kulit Asli: Kelemahan di Balik Keindahan
Meskipun terkenal karena kualitas dan estetikanya, kulit asli juga memiliki beberapa kekurangan:
- Harga Mahal: Proses produksi yang panjang, bahan baku alami, dan kualitasnya membuat kulit asli memiliki harga jual yang jauh lebih tinggi.
- Perawatan Khusus: Kulit asli memerlukan perawatan rutin dengan produk khusus agar tidak kering, retak, atau berjamur. Paparan air atau sinar matahari langsung yang berlebihan bisa merusaknya.
- Tidak Tahan Air Penuh: Meskipun bisa “bernapas”, sebagian besar kulit asli tidak sepenuhnya tahan air tanpa finishing khusus. Air bisa meresap dan meninggalkan noda.
- Bervariasi dalam Tekstur & Warna: Karena alami, setiap lembar kulit bisa memiliki variasi tekstur, pola, dan warna yang unik, yang mungkin tidak disukai oleh sebagian orang yang menginginkan keseragaman sempurna.
- Bobot Lebih Berat: Dibandingkan kulit palsu, produk kulit asli cenderung lebih berat.
- Isu Etika Lingkungan: Proses penyamakan tradisional bisa menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Ada juga isu etika terkait penggunaan produk hewani.
D. Kekurangan Bahan Kulit Palsu: Imitasi yang Punya Batasan
Sebagai alternatif yang lebih ekonomis, kulit palsu juga memiliki keterbatasannya sendiri:
- Tidak Tahan Lama: Umumnya, kulit palsu tidak sekuat atau setahan lama kulit asli. Mereka cenderung lebih mudah retak, mengelupas, atau robek seiring waktu, terutama di area yang sering ditekuk.
- Tidak Bernapas: Karena terbuat dari plastik, kulit palsu tidak memiliki pori-pori yang sama dengan kulit asli, sehingga kurang bisa “bernapas”. Ini bisa membuat pengguna merasa lebih gerah dan berkeringat.
- Tidak Menjadi Lebih Baik Seiring Waktu: Kulit asli akan mengembangkan patina (lapisan kilau alami) yang unik seiring usia, sementara kulit palsu cenderung akan memburuk tampilannya dan tidak “menua” dengan indah.
- Kurang Fleksibel dan Kaku: Terkadang, kulit palsu terasa lebih kaku dan kurang lentur dibandingkan kulit asli, mengurangi kenyamanan.
- Bau Kimia: Banyak produk kulit palsu baru memiliki bau kimia yang khas plastik, yang bisa mengganggu.
- Dampak Lingkungan: Meskipun sering dipasarkan sebagai “vegan leather”, sebagian besar kulit palsu berbasis plastik yang sulit terurai secara hayati, sehingga menimbulkan masalah sampah plastik.
Biasanya, banyak orang lebih memilih produk impor branded karena menganggap materialnya pasti asli. Namun, kenyataannya, ada beberapa produk impor justru menggunakan kulit sintetis agar lebih menguntungkan. Jadi, jangan sampai salah pilih, sudah saatnya kamu tahu cara membedakan yang mana produk kulit asli dan kulit palsu.
E. Cara Mudah Membedakan Produk Kulit Asli dan Kulit Palsu
Banyak produk yang mengklaim menggunakan kulit asli, padahal sebenarnya hanya kulit palsu yang tampak serupa. Nah, supaya kamu tidak tertipu, berikut 5 cara membedakannya:
1. Cek Label
Saat membeli produk kulit, kamu bisa memeriksa labelnya terlebih dahulu. Jika produk tersebut kulit asli, labelnya biasanya akan tertulis “100% real leather,” “genuine leather,” atau “full grain leather.” Ini menandakan bahwa produk tersebut benar-benar terbuat dari kulit asli.
Namun, jika labelnya menyebutkan “man-made materials” atau tidak ada informasi tentang bahan sama sekali, itu bisa jadi tanda bahwa produk tersebut terbuat dari bahan sintetis, seperti PVC. Selain itu, perhatikan juga harganya karena kulit asli biasanya lebih mahal, jadi jika harga terlalu murah, kamu mungkin sedang melihat kulit palsu.
Meski begitu, label “genuine leather” bukanlah jaminan kualitas terbaik. Jika kamu mencari kulit dengan kualitas tertinggi, carilah produk dengan label “full grain leather.” Tapi, jika tertulis “made with full-grain leather,” itu berarti sebagian produk menggunakan bahan lain yang lebih murah, seperti bonded leather.
2. Perhatikan Tekstur Kulit
Perhatikan tekstur kulit dengan seksama untuk membedakan antara kulit asli dan palsu. Ini adalah salah satu cara mudah untuk mengetahuinya, karena kulit palsu umumnya memiliki permukaan yang lebih halus dan seragam.
Setelah itu, kamu bisa mencoba meraba permukaan kulit. Kulit asli terasa lebih bervariasi, kadang ada bagian yang lebih kasar, sementara kulit palsu cenderung terasa halus di seluruh permukaannya. Perhatikan juga pori-porinya, karena kulit asli punya pola pori yang tak teratur, sementara kulit palsu sering memiliki pola yang konsisten dan berulang.
Selain itu, cek pula bagian tepinya. Kulit asli biasanya punya tepi yang sedikit kasar atau berbulu, sedangkan kulit palsu lebih cenderung rapi dan halus. Jadi, jika tepi produk terasa terlalu sempurna, itu bisa jadi tanda kulit palsu.
3. Cium Aroma Kulit
Kulit asli memiliki bau alami yang khas, sering kali terasa seperti bau minyak atau lemak hewan, yang sulit dipalsukan. Sebaliknya, kulit palsu biasanya memiliki bau kimia yang lebih tajam, mirip dengan plastik. Semakin sering kamu memeriksa bau produk kulit asli, semakin mudah mengenali bau khasnya. Jadi, jika kamu meragukan keaslian produk, ciumlah dulu!
4. Lakukan Tes Tekanan atau Regangan
Coba lakukan tes tekanan atau regangan untuk mengetahui apakah kulit yang kamu pegang asli atau palsu. Kulit asli punya elastisitas alami, jadi kalau kamu tekan atau tarik, kulit itu akan sedikit meregang dan kembali ke bentuk semula.
Sementara, kulit palsu cenderung lebih kaku. Ketika kamu tekan atau tarik, bahan ini tidak akan kembali ke bentuk semula dan terasa lebih kaku, seperti plastik. Bahkan jika kamu melipatnya, kulit palsu bisa meninggalkan bekas lipatan yang sulit hilang.
Kamu juga bisa mencoba sedikit memutar permukaan kulit. Jika warnanya sedikit berubah dan muncul kerutan, itu bisa jadi tanda kalau kulitnya asli. Namun, kalau tidak ada perubahan atau kerutan, besar kemungkinan itu kulit sintetis.
5. Perhatikan Warna dan Kilau
Kulit asli biasanya memiliki gradasi warna yang lebih dalam dan alami, sementara kulit sintetis cenderung memiliki warna yang lebih rata dan mengkilap. Kilau pada kulit asli juga terlihat lebih alami, tidak seperti kilau mencolok pada kulit sintetis. Namun, warna saja tidak bisa dijadikan patokan mutlak karena banyak bahan pewarna yang bisa digunakan pada kulit.
Karena itu, cobalah periksa bagian belakang kulit. Pada kulit palsu, bagian belakang sering terlihat seperti kertas atau kain. Sedangkan pada kulit asli, bagian belakangnya akan sedikit berbeda warna dan memiliki tekstur yang lebih kasar atau mirip suede.
6. Tes Air
Cobalah tes dengan air untuk cek apakah produk kulit yang kamu beli asli atau palsu. Kulit asli, karena sifat alaminya yang berpori, akan sedikit menyerap air. Air akan meresap perlahan ke dalam kulit, bukan langsung mengalir begitu saja.
Sebaliknya, kulit palsu cenderung memiliki permukaan yang tertutup plastik atau bahan sintetis. Jadi, jika kamu meneteskan air, air akan langsung tergelincir tanpa meresap.
Meski begitu, proses finishing pada kulit asli bisa memberikan sifat tahan air. Namun, umumnya, kulit sintetis akan langsung menolak air begitu terkena. Jadi, tes air ini bisa menjadi cara yang cukup mudah untuk membedakan keduanya.
F. Sudah Yakin Produk Asli? Pastikan Kamu Merawatnya dengan Tepat
Sekarang, setelah kamu tahu cara membedakan kulit asli dari yang palsu, kamu bisa lebih yakin saat memilih produk berkualitas. Tekstur, aroma, elastisitas, dan respons terhadap air menjadi indikator yang bisa kamu perhatikan.
Tapi, sudahkah kamu tahu bagaimana cara merawatnya? Produk kulit asli memerlukan perhatian ekstra supaya tetap awet dan terjaga kualitasnya. Untungnya, Stop’N’Go punya solusi produk perawatan kulit untuk tas atau sepatu kesayanganmu, kamu bisa mulai rawat produkmu di rumah. Jika kamu ragu untuk merawatnya sendiri, tak masalah. Bawa saja ke gerai kami, tim ahli siap membantu merawat produk kulit dengan tepat. Tanyakan kami untuk info lebih lanjut!
FAQ
- Apa perbedaan utama antara kulit asli dan kulit palsu? Perbedaan utama terletak pada bahan dasar, tekstur, aroma, dan daya tahan. Kulit asli terbuat dari kulit hewan yang disamak, memiliki tekstur unik, bau alami khas, dan lebih tahan lama. Kulit palsu terbuat dari bahan sintetis (plastik), memiliki tekstur seragam, bau kimia, dan cenderung lebih cepat rusak atau mengelupas.
- Apakah “genuine leather” itu kulit asli yang berkualitas tinggi? Ya, “genuine leather” adalah kulit asli. Namun, itu mengacu pada lapisan kulit yang paling umum digunakan, yang bisa jadi bukan lapisan teratas (full grain atau top grain). Kualitasnya baik, tapi jika Anda mencari yang terbaik, carilah “full grain leather”.
- Mengapa kulit asli lebih mahal dari kulit palsu? Kulit asli lebih mahal karena bahan baku alami yang terbatas, proses produksi (penyamakan) yang kompleks dan memakan waktu, serta kualitas daya tahan dan estetika yang superior.
- Bagaimana cara merawat produk kulit asli agar awet? Produk kulit asli perlu dibersihkan secara teratur dengan pembersih khusus kulit, dilembapkan dengan conditioner kulit, dan dijauhkan dari paparan sinar matahari langsung, panas berlebihan, serta kelembaban tinggi. Gunakan sikat lembut atau kain microfiber.
- Apakah semua kulit palsu itu ramah lingkungan (vegan leather)? Tidak selalu. Meskipun sering disebut “vegan leather” karena tidak menggunakan bahan hewani, sebagian besar kulit palsu terbuat dari plastik (PU, PVC) yang sulit terurai secara hayati dan dapat mencemari lingkungan. Ada inovasi kulit vegan yang lebih ramah lingkungan dari bahan nabati, namun masih belum dominan di pasaran.
- Di mana saya bisa mendapatkan produk perawatan kulit asli yang berkualitas? Anda bisa mendapatkan produk perawatan kulit asli berkualitas di Stop’N’Go. Kami menyediakan berbagai pilihan produk pembersih dan conditioner khusus kulit profesional yang juga kami gunakan dalam layanan kami.